Tampilan kuku bisa menunjukkan kondisi kesehatan kamu
- Written by Dan Baumgardt, Senior Lecturer, School of Physiology, Pharmacology and Neuroscience, University of Bristol
Saat menjadi mahasiswa kedokteran, kuku merupakan salah satu pelajaran mata kuliah anatomi yang sangat sulit saya ikuti. Saya akan merasa mual ketika melihat pemandangan cedera kuku yang menyakitkan[1].
Trauma tersebut mungkin berasal dari pengalaman saya ketika melihat seseorang dengan kasar melepas plester dari jempol kakinya yang terluka. Namun, seluruh kukunya justru ikut terangkat. Aduh!
Syukurlah saya sudah pulih dari trauma tersebut. Karena dengan mengamati tampilan kuku, banyak hal yang bisa diketahui soal kondisi kesehatan kita.
Perubahan kuku yang perlu diwaspadai
Seperti halnya rambut, kuku jari tangan dan kaki[2] merupakan perpanjangan dari kulitmu. Kuku terbentuk dari keratin, yakni jenis protein yang tumbuh ke arah ujung jari dan mengeras menjadi lempengan kuku[3]. Di antara kulit dan kuku, terdapat lapisan kulit pelindung bernama kutikula[4], yang berikan perlindungan ekstra sehingga mengurangi risiko cedera dan infeksi.
Penting untuk mencermati perubahan apa pun yang terjadi pada tampilan dan tekstur kuku kamu–perubahan ini bisa menjadi petunjuk mengenai kondisi kesehatan, berikut sejumlah hal yang perlu diperhatikan:
1. Kuku berbentuk cekung
Normalnya, bentuk kuku jari tangan dan kaki kamu sedikit cembung, tanpa cekungan di dalamnya. Namun, ketika mengalami koilonychia[5], kuku kamu akan berbentuk cekung–dalam beberapa kasus, cekungan di bagian tengah kuku bahkan bisa cukup dalam sehingga sanggup menampung setetes cairan layaknya sendok obat. Kondisi ini dijuluki sebagai “kuku sendok”.
Tampilan kuku sendok biasanya terlihat lebih tipis dan rapuh daripada kuku normal. Koilonychia dapat menandakan bahwa kamu mengalami anemia defisiensi besi[6], yakni kondisi kekurangan sel darah merah–yang diperlukan untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh–akibat kurangnya zat besi. Gizi buruk, penyakit celiac[7], maupun kanker saluran cerna merupakan beberapa penyakit yang bisa menyebabkan zat besi berkurang.
Koilonychia berisiko tinggi dialami mekanik dan penata rambut[8] karena pekerjaan mereka bersinggungan erat dengan pelarut berbahan minyak bumi[9] yang ditemukan pada oli mesin dan bahan pengeriting rambut.
Meski begitu, kuku sendok bisa disebabkan oleh banyak faktor[10]. Sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami kondisi ini dalam jangka waktu lama.
2. Kuku berubah warna
Merah muda merupakan warna dasar kuku (area kulit di bawah kuku) yang normal dan menandakan tubuh terhidrasi dengan baik. Namun, ketika tubuh terkena penyakit ataupun infeksi, perubahan warna bisa terjadi pada dasar kuku maupun seluruh kuku, di antaranya:
Kuku kuning
Kuku menguning dapat menandakan adanya infeksi jamur[11] ataupun psoriasis[12], yaitu peradangan kulit akibat autoimun.
Kuku putih
Leukonychia[13] dapat menyebabkan munculnya bercak putih dengan bentuk yang beragam pada kuku.
Dalam beberapa kasus, bercak putih pada kuku dapat menandakan keracunan logam berat, seperti timbal[14] atau arsenik[15]–keduanya masih menjadi penyebab utama kasus pencemaran air di sejumlah negara[16].
Bercak putih pada kuku, terutama berukuran kecil, juga bisa disebabkan oleh cedera–mulai dari jari kaki tersandung, tertimpa benda berat, hingga terjepit pintu. Kerusakan juga bisa disebabkan oleh aktivitas menggigit kuku dan manikur (membersihkan kuku tangan) berlebihan.
Apabila beberapa kuku dipenuhi warna putih, kemungkinan disebabkan oleh kekurangan protein dalam darah. Ini bisa menandakan penyakit hati atau ginjal.
Kuku ungu
Dalam beberapa kasus, kuku jari tangan dan kaki yang terjepit pintu bisa berubah memerah, membiru, atau bahkan berwarna ungu tua. Ini disebabkan oleh hematoma subungual[17], yakni kumpulan darah di bawah kuku. Kendati bisa sembuh sendiri seiring berjalannya waktu, kondisi ini juga bisa memicu infeksi maupun kuku terlepas[18] (onikolisis).
Periksa kuku saat kondisi darurat medis
Dalam keadaan darurat medis, dokter dapat memeriksa kondisi ujung jari dan kuku kamu untuk mengetahui kadar saturasi oksigen, yaitu jumlah oksigen yang terikat dengan protein dalam sel darah merah. Pengukurannya dilakukan pakai oksimeter[19], sebuah alat deteksi yang dipasangkan pada ujung jari. Alat ini bekerja dengan memancarkan sensor cahaya pada ujung jari untuk mengukur jumlah oksigen dalam aliran darah maupun efektivitas kinerja jantung dan paru-paru kamu.
Kualitas sirkulasi darah kamu juga bisa diketahui lewat tes capillary refill time (CRT)[20]. Tes ini dilakukan dokter dengan menekan ujung jari atau kuku kamu selama lima detik sehingga membuat kulit ujung jari memucat.
Normalnya, setelah jari berhenti ditekan, kulit ujung jari yang memucat akan kembali seperti semula dalam hitungan dua detik. Jika lebih lama dari itu, kemungkinan kamu mengalami dehidrasi, kedinginan, ataupun perfusi jaringan perifer[21]–kondisi jantung tidak memompa darah dengan baik sehingga mengurangi aliran darah dan membuat darah sulit mencapai bagian tubuh terjauh. Ini bisa disebabkan oleh syok[22], yaitu kondisi penurunan tekanan darah secara drastis.
Aktivitas menekan kuku dapat pula dilakukan untuk memeriksa tingkat kesadaran seseorang. Tes ini merupakan bagian dari glasgow coma scale (GCS)[23], yang biasa dilakukan saat memberikan pertolongan darurat medis, misalnya pada korban kecelakaan yang mengalami cedera kepala.
Segera konsultasikan ke dokter
Selain kondisi di atas, banyak masalah kuku lainnya yang bisa jadi pertanda gangguan kesehatan ringan maupun serius. Contohnya, kuku rapuh, kuku berlubang atau bergaris, kuku bengkok, bercak merah dalam kuku[24], hingga jari tabuh (clubbing finger)[25] alias ujung jari membengkak.
Apabila kamu mengalami perubahan warna dan bentuk kuku yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan kepada dokter. Perubahan warna dan bentuk kuku bisa menandakan cedera kuku serius–terutama jika kuku terlepas.
Sementara itu, jika kamu melukai kulit di bawah kuku[26], lakukan perawatan dengan benar agar mencegah terjadinya komplikasi seperti infeksi–ini sekaligus bisa mencegah kerusakan lebih jauh seperti patah tulang.
Karena itu, berhati-hatilah jika kamu mengenakan kuku palsu ataupun kuku yang dicat[27]. Aksesori ini justru bisa menutupi perubahan kondisi kuku yang membantu menunjukkan kondisi kesehatan kamu.
References
- ^ cedera kuku yang menyakitkan (www.medicalnewstoday.com)
- ^ kuku jari tangan dan kaki (teachmeanatomy.info)
- ^ lempengan kuku (www.healthline.com)
- ^ kutikula (www.healthline.com)
- ^ koilonychia (www.pcds.org.uk)
- ^ anemia defisiensi besi (www.nhs.uk)
- ^ penyakit celiac (www.nhs.uk)
- ^ mekanik dan penata rambut (www.sciencedirect.com)
- ^ pelarut berbahan minyak bumi (www.ncbi.nlm.nih.gov)
- ^ disebabkan oleh banyak faktor (onlinelibrary.wiley.com)
- ^ infeksi jamur (www.nhs.uk)
- ^ psoriasis (patient.info)
- ^ Leukonychia (dermnetnz.org)
- ^ timbal (www.who.int)
- ^ arsenik (www.who.int)
- ^ kasus pencemaran air di sejumlah negara (www.who.int)
- ^ hematoma subungual (dermnetnz.org)
- ^ kuku terlepas (dermnetnz.org)
- ^ oksimeter (www.yalemedicine.org)
- ^ capillary refill time (CRT) (www.resus.org.uk)
- ^ perfusi jaringan perifer (link.springer.com)
- ^ disebabkan oleh syok (www.ncbi.nlm.nih.gov)
- ^ glasgow coma scale (GCS) (www.glasgowcomascale.org)
- ^ bercak merah dalam kuku (my.clevelandclinic.org)
- ^ jari tabuh (clubbing finger) (patient.info)
- ^ di bawah kuku (www.bssh.ac.uk)
- ^ kuku palsu ataupun kuku yang dicat (theconversation.com)
Authors: Dan Baumgardt, Senior Lecturer, School of Physiology, Pharmacology and Neuroscience, University of Bristol
Read more https://theconversation.com/tampilan-kuku-bisa-menunjukkan-kondisi-kesehatan-kamu-241041