Asian Spectator

The Times Real Estate

.

Mengapa gerakan _body positivity_ berisiko menjadi toksik

  • Written by Viren Swami, Professor of Social Psychology, Anglia Ruskin University
Mengapa gerakan _body positivity_ berisiko menjadi toksikPenyanyi Lizzo telah menyuarakan kritiknya terhadap gerakan body positivity di masa lalu.Peter Foley/ EPA

“Kamulah yang mendefinisikan kecantikanmu sendiri. Kamu lebih dari sekadar angka dalam skala. Cintai dirimu apa adanya.”

Pesan positif terhadap tubuh (body positivity) seperti ini dapat ditemukan di mana-mana, mulai dari media sosial...

Magazine

Pendidikan literasi digital jauh lebih efektif daripada aturan larangan medsos bagi anak

ShutterstockDiberlakukannya aturan tentang larangan menggunakan media sosial (medsos) bagi anak di bawah usia 16 tahun oleh pemerintah federal Australia memicu perdebatan luas. Australia menjadi negar...

Asal muasal istilah ‘Raja Jawa’ dan bahayanya bagi demokrasi Indonesia

Presiden Joko "Jokowi" WidodoPada pertengahan 2024 lalu, sempat viral pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengenai “Raja Jawa”. Istilah tersebut ia lo...

Gencatan senjata Israel-Hamas bukan akhir dari perang yang menghancurkan

Setelah 467 hari berlangsung serangan Israel di wilayah Gaza, Palestina,, Hamas dan Israel akhirnya menyepakati gencatan senjata. Kesepakatan tersebut akan mulai berlaku pada hari Minggu, karena menun...